Reuters
Seperti dikutip dari Telegraph, rencana tersebut dikemukakan oleh chief executive Premier League Richard Scudamore. "Tujuan akhir dari sebuah pertandingan adalah mencetak gol," tulis Scudamore dalam dokumen yang dikirimkan ke badan legislator Inggris, Rabu (20/7/2011).
"Pemain menggunakan seluruh tenaganya untuk menciptakan atau mencegah terjadinya gol, suporter bersorak mendukung timnya untuk mencetak gol, serta karir pemain atau manajer juga ditentukan oleh adanya gol."
"Teknologi untuk itu telah tersedia, maka bila berpijak pada asas fairness dan tingkat kepentingannya, maka Premier League akan menggunakan teknologi ini esok bila memungkinkan."
Soal penggunaan teknologi garis gawang harus mendapatkan persetujuan dari FIFA. Presiden FIFA Sepp Blatter sendiri bersikap anti terhadap penggunaan piranti tersebut. Namun Blatter juga setuju untuk melakukan percobaan setelah di Piala Dunia tahun lalu ada kejadian kontroversial ketika gol Frank Lampard ke gawang Jerman dianulir, padahal bola sudah melewati garis gawang.
"Sekarang FIFA secara konstruktif sudah terlibat dan kami berharap di musim 2012/2013 itu bisa direalisasikan," demikian Scudamore.
Sementara itu UEFA pada musim lalu juga sudah mengambil langkah guna menghindari terjadinya kontroversi soal apakah gol tersebut sah atau tidak, dengan menempatkan penjaga garis yang berdiri di dekat gawang.
Foto: Gol pemain Inggris Frank Lampard ke gawang Jerman di Piala Dunia 2010. Tidak disahkannya gol tersebut semakin mendesak digunakannya teknologi garis gawang dalam sepakbola (Reuters)
Sumber: detikSport
0 komentar:
Posting Komentar