Halaman

Senin, 18 Juli 2011

Bagimu Aku Lidah Tak Berludah

ku jamah tabir yang tersirat di ubun, terpecah hening berkarat biru..
kurobek sisa kisah yg berlalu, terbesit hati saat teriris..
kutanya api yg membara, terpaksakan naluri meramah hati..
kugenggam angin yang mendesir, kupatahkan semua tentangmu..
kutemui akhirnya kisah ini ..
” ketika aku bagimu, ketika aku untukmu.. bagai lidah tak berludah bersua lemah semu merindu..
memang sejenak menyentuh kalbu, sedetik bertapak pilu, rayu membelenggu tetap saja remukan dada..
bahkan ketika lelap berkerumun datang lalu pergi biarkan saja sepi tetap abadi..
hanya sadari mata berkaca, tidak perduli pun aku sanggup.. hanya menunggu kau sakiti ternyata arang tak lagi hitam..
sampai tiba kabut hinggap meresap tubuh, layu pilu karena tak tau aku yang selalu seperti bagimu, dan cerita ini tetap seperti itu.. ”
lama waktu.. mencari hati yg terbagi, terhempaskan deru ombak membelai belahan jiwa, yg telah lama hilang..

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More